Jerman dan Belanda akan mengirim enam senjata Howitzer tambahan ke Ukraina. Hal ini disampaikan menteri pertahanan kedua negara tersebut di sela sela pertemuan puncak NATO di Madrid, Spanyol, pada Selasa (28/6/2022). Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht dan Menteri Pertahanan Belanda, Kajsa Ollongren mengatakan kepada pada wartawan, masing masing negara itu akan menyediakan tiga howitzer tambahan, selain 12 howitzer yang telah dikirim dua negara tersebut ke Ukraina. "Kami menunjukkan tekad dan komitmen kami terhadap Ukraina, dan tidak menyerah pada agresi Rusia ini," kata Ollongren, yang dikutip dari Reuters.
Pengiriman pertama persenjataan berat Jerman ke Ukraina dilaporkan telah selesai pada Selasa kemarin, termasuk tujuh howitzer self propelled. Melansir dari DW.COM, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO difokuskan pada pembicaaran seputar perang di Ukraina dan meningkatkan kekuatan militer anggota NATO. Para pemimpin negara negara NATO juga membahas pemberian lebih banyak dukungan material ke Ukraina.
NATO juga berencana untuk meningkatkan jumlah pasukan siaga tinggi dari 40.000 menjadi 300.000 pasukan, mulai tahun depan sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Lambrecht mengatakan Jerman akan menyediakan sekitar 15.000 tentara, yang akan cukup untuk satu divisi, serta sekitar 65 pesawat dan 20 kapal. "Jerman siap untuk melakukan bagiannya, NATO harus kuat dan ini perlu ditunjukkan dalam jumlah pasukan juga," kata Lambrecht kepada wartawan.